#1MugBeras

Peduli Rokatenda

Sabtu, 15 Maret 2014

Aku Menangisi Kamu

aku menatapmu kopi pagi,
mencari dimana yangberubah sejak  terakhir kali kita bertemu.

ada yang berubah
tapi aku tidak tau,

tinggimu tetap sajasegitu,
tidak berubah,
bibirmu tetap saja tertutup rapat,
saat aku ceritakan fakta hidupku,
oh sucks!

Aku memegang tanganmu,
aku cukup berani melakukan itu,
jika aku menunggumu.
ahh, Bodoh~
tidak ada yang berubah.
mungkin, tidak akan pernah..

Kita di bali,
kenapa sepertinya kamu masih menterjemahkan semuanya?
Atau,
kamu maunya seperti apa?
katakan saja,
aku akan berpura - pura mengerti,
mengerti dengan keinginanmu.

Kita pergi,
melewati segala pandangan.
bahwa kulit kita terlihat sangat berbeda.
dengan aku yang terlihat hina.
dan kamu yang seperti Dewa.

oh ya,
aku lupa.
Kita disini cuma teman biasa.
sama seperti disana. tidak ada yang berubah.
 kamu hanya transit di hatiku.

Ahh,
Bodoh.
Kamu Transit.
Check in.
Check Out.

Oh ya,
Hallo kopi pagi,
apakah kamu tau, aku menangisi kamu sekarang,
menangis seakan bodoh.,
menangis seakan besok kiamat.
sesak. tentu sesak dadaku,

ada pertanyaan berlari dalam benakku.,
apa jika bagaimana kamu tau bahwa aku menangisi kamu akan
tetap ada respon yang sama?
tetap angkuh dengan senyum berkata.

' Itu Bukan Bisnisku'

Ahh,
jika begitu,
tanpa diberi aba. habis sudah air mataku :'(







Gambar di ambil dari SINIH !



Minggu, 09 Maret 2014

Jarak :)

A poetry i gave to him,
as always. he did'nt know that my thousand words its always for him.
it always.

now.
I Called it 'Distance'



Akar tempatku tumbuh mulai rapuh,
terasa seperti mengambang
terasa seperti melayang,

ahh,
aku kembali mencari - cari tanah,
tapi, aku tidak dapat menginjaknya.
apalagi memberi jejak diatasnya.


Aku akan menertawakan perasaanku
menertawakan bagaimana terus saja terbang.
sedangkan kamu tidak menungguku turun,
kamu meninggalkan aku di atas sana.
melayang mengambang.

seharusnya kamu gelisah sekarang,
bertanya - tanya,
apa kamu tidak bisa berkata bohong dengan bilang ' aku cemburu'
' aku ingin kamu disini'
kamu tau semua kebohongan itu nikmat seperti sminorf apel yang manis.

aku masih terbang.
kamu masih saja tenang.
memainkan peran sebagai yang tidak terdengar gila jika aku hilang.

sekarang aku mengerti.
kita berjarak diantaranya.

apa kamu tidak takut aku hilang?
jatuh lagi?
terbunuh oleh ganasnya matahari atau apa?

atau rambutku mengembang karna kemarahan yang menumpuk?
aku betul2 akan membunuhmu suatu saat nanti.

saat jarak kita cuma sebatas ibu jari.
saat kamu sedang senang bermain - main dengan waktu.
aku menunggu,
kamu sudah dibatas usiamu kopi pagi.
aku tidak menuntutmu untuk pergi bersama ke depan altar.

tapi,
jika kamu mau. lepaskan aku.
lepaskan aku untuk terakhir.
seperti yang kamu lakukan,
seperti ciuman selamat tinggal di ujung lorong hotel bali berdebu.


aku membenci itu.
sudahlah,
kita berjarak.
aku benci bertengkar saat berjarak,



Done!