♥ Jesus I Member of @flobamorata |seorang yang menyukai selai kacang ☺ |A big Liar☆ | ♬MusicMusic | Anuptaphobia | Kompliziert | COLAHOLIC | dia mencintai KAMU
Rabu, 17 Desember 2014
Selasa, 21 Oktober 2014
Mendahului Hati - Puisi
selalu dan senantiasa ada yang kurang dari mencari kesetiaan.
ada yang kurang dari kami. akan dihantarkan permintaan maaf.
kami membutuhkan pernyataan.
jangan bersembunyi di dalam kerindangan.
akan kupotong itu. dan kamu akan kegerahan.
ayo kita pulang.mendahului yang patah hati.
biarkan dia sendirian. iya biarkan.
ada yang kurang dari kami. akan dihantarkan permintaan maaf.
kami membutuhkan pernyataan.
jangan bersembunyi di dalam kerindangan.
akan kupotong itu. dan kamu akan kegerahan.
ayo kita pulang.mendahului yang patah hati.
biarkan dia sendirian. iya biarkan.
Senin, 08 September 2014
The Blessed Unrest - Curhat
Sakitnya dimana kalau kita ulang kembali kenangan itu?
disini sayang. tebak dimana?
iya benar.
jariku. tanganku. hatiku. pikiranku. kakiku. ginjalku.
dan semuanya.
yah,
jariku yang kembali menggapai2 beberapa pemikiran bahwa
kamu akan datang padaku dan mengambilnya.
mendapatkan kode buruk bahwa kamu harus menyelipkan jemarimu juga ditengah.
tanganku.
yang kembali tidak lelah.
menuliskan setiap jengkal memori tentang bagaimana hebatnya kamu,
dalam beberapa buku manis yang kubeli dengan meminta gaji mingguan kakakku.
tidak jelas. jelas! aku bangga untuk itu!
hatiku.
bagian ini aku kubuat singkat.
karna dia selalu merasakan kamu. itu saja.
pikiranku.
mereka punya jiwa sendiri sepertinya, aku harus melompat.
tidak mendekatkan hati dan pikiranku. mereka sering berseteru bagaimana pemiliknya
melanjutkan hidup.
aku santai saja. haha, jangan bertengkar. ada saatnya aku mendengarkan kamu wahai pikiranku.
kali ini tidak kamu jadi pemenangnya. karna si biang rusuh yang menyenangkan dan tampan itu sudah sangat memikat.
BANG! Kalah telak.
Kakiku.
yang lelah bergerak karena terus berlari.
berlari dari semuanya. Lucid Dreams yang membuatku kejang di malam hari.
Kakiku yang tidak bisa diam ketika subuh datang mencium. karna, aku harus keluar untuk bisa merenggangkan malam.
karna aku yang selalu tidur berjalan. ah, bagaimana bisa diam kalau tidur saja tidak tenang. oh aku!
Ginjalku.
untuk yang ini tidak kuhadiahi pada kenangan kita.
bukan pada perasaan diberkati tanpa henti. tanpa istirahat.
tapi kepada siapa yang kuberikan kanannya.
pada anjing yang kutemui seminggu yang lalu. aku tidak lagi memberikan jantungku pada kupu - kupu.
atau hatiku pada Cappucino Tampan Manis Wangi-Ku. tapi pada anjing yang mengataiku sampah.
karna, aku sudah terluka dengan kata- katanya.
Yah.
aku kembali ditegur, karna kembali menguraikan kenangan kita secara gamblang.
tapi. asal kamu tau. sakitnya itu lebih disini.
dilututku.
yang selalu dan terus berdoa pada Tuhan Penguasa.
agar kita seharusnya tidak harus bersama.
--- Caramel :)
disini sayang. tebak dimana?
iya benar.
jariku. tanganku. hatiku. pikiranku. kakiku. ginjalku.
dan semuanya.
yah,
jariku yang kembali menggapai2 beberapa pemikiran bahwa
kamu akan datang padaku dan mengambilnya.
mendapatkan kode buruk bahwa kamu harus menyelipkan jemarimu juga ditengah.
tanganku.
yang kembali tidak lelah.
menuliskan setiap jengkal memori tentang bagaimana hebatnya kamu,
dalam beberapa buku manis yang kubeli dengan meminta gaji mingguan kakakku.
tidak jelas. jelas! aku bangga untuk itu!
hatiku.
bagian ini aku kubuat singkat.
karna dia selalu merasakan kamu. itu saja.
pikiranku.
mereka punya jiwa sendiri sepertinya, aku harus melompat.
tidak mendekatkan hati dan pikiranku. mereka sering berseteru bagaimana pemiliknya
melanjutkan hidup.
aku santai saja. haha, jangan bertengkar. ada saatnya aku mendengarkan kamu wahai pikiranku.
kali ini tidak kamu jadi pemenangnya. karna si biang rusuh yang menyenangkan dan tampan itu sudah sangat memikat.
BANG! Kalah telak.
Kakiku.
yang lelah bergerak karena terus berlari.
berlari dari semuanya. Lucid Dreams yang membuatku kejang di malam hari.
Kakiku yang tidak bisa diam ketika subuh datang mencium. karna, aku harus keluar untuk bisa merenggangkan malam.
karna aku yang selalu tidur berjalan. ah, bagaimana bisa diam kalau tidur saja tidak tenang. oh aku!
Ginjalku.
untuk yang ini tidak kuhadiahi pada kenangan kita.
bukan pada perasaan diberkati tanpa henti. tanpa istirahat.
tapi kepada siapa yang kuberikan kanannya.
pada anjing yang kutemui seminggu yang lalu. aku tidak lagi memberikan jantungku pada kupu - kupu.
atau hatiku pada Cappucino Tampan Manis Wangi-Ku. tapi pada anjing yang mengataiku sampah.
karna, aku sudah terluka dengan kata- katanya.
Yah.
aku kembali ditegur, karna kembali menguraikan kenangan kita secara gamblang.
tapi. asal kamu tau. sakitnya itu lebih disini.
dilututku.
yang selalu dan terus berdoa pada Tuhan Penguasa.
agar kita seharusnya tidak harus bersama.
--- Caramel :)
Kamis, 21 Agustus 2014
Jangkrik dan Lagu Galau - Puisi
Sudah seberapa jauh kamu tau aku.
Hey.
Sudah berapa lipatan kalender yang kita centang karna aku masih saja setia menunggumu untuk memujiku dan mengatakan.
' Hei, lupakan mereka.'
adalah aku, sebagai jangkrik yang membunuh keheningan malam,
pertanda bahwa ini sudah malam.
Adalah aku jangkrik.
Yang tidak sangat engkau paksa diam.
Adalah kamu.
Penipu dibalik lipatan kertas fisika dan komputer busuk usang.
Aku adalah lagu galau.
Menyeret2 kamu untuk mengenang pengalaman.
Memakssa kamu untuk mengenang pukulan dan tamparan.
Aku adalah lagu galau.
Sesuatu yang akan selalu berlebihan tapi nyata.
Aku jangkrik.
Aku adalah lagu galau.
aku .
Hey.
Sudah berapa lipatan kalender yang kita centang karna aku masih saja setia menunggumu untuk memujiku dan mengatakan.
' Hei, lupakan mereka.'
adalah aku, sebagai jangkrik yang membunuh keheningan malam,
pertanda bahwa ini sudah malam.
Adalah aku jangkrik.
Yang tidak sangat engkau paksa diam.
Adalah kamu.
Penipu dibalik lipatan kertas fisika dan komputer busuk usang.
Aku adalah lagu galau.
Menyeret2 kamu untuk mengenang pengalaman.
Memakssa kamu untuk mengenang pukulan dan tamparan.
Aku adalah lagu galau.
Sesuatu yang akan selalu berlebihan tapi nyata.
Aku jangkrik.
Aku adalah lagu galau.
aku .
Minggu, 08 Juni 2014
Poetry - #BelumAdaJudul
Aku bingung entah bagaimana,
bagaimana menceritakan kepada diriku sendiri bahwa
aku sekarang bukan dalam zonanya untuk jatuh cinta.
Aku melangkahi pikiranku sendiri,
Menggolongkan dengan serakah semua pilihan,
dalam kurung cinta.
Entah,
Pikiranku memenjarakan dan
hatiku entah bersembunyi di balik bahu siapa.
aku tidak yakin pasti,
pria itu akan mengatakan
'' Ia beruntung bila dicintai olehku ''
Mungkin terdengar aneh,
aku sendiri bingung,
terlalu banyak memasang tanda baca tanya pada setiap pribadi.
Tapi,
Aku merasa ini benar ada.
Yah, Rasa ini.
Ini ada. Ini nyata.
Tapi,
banyak yang meneriakannya padaku,
inii cuma rasa suka.
terkagum-kagum hampir gila.
Ahh,
Masa bodoh!
Sejak kapan cinta didasari dengan fakta.
sejak kapan cinta dan segala rasa yang ada di telaah
oleh ilmu pasti dan menunjukan itu nyata?!!
OMONG KOSONG !!
Sekarang,
aku berdiri dengan tekadku bertanya,
apa salah aku menyukai caraku menyukai dia?
hitung hingga sejuta,
dari sekian banyak hal yang ingin kulakukan
selain menyangkal kebodohanky dengan mencintai dia,
adalah,
berlari seribu mil jauhnya,
menekan! memaksa ! bila perlu mendorongmu untuk jatuh,
Yah,
Jatuh , tersungkur dan memohon cintaku.
Tapi,
Balik lagi ke perasaanku.
jelas aku masih mempertanyakan ini.
Mempertanyakan bagaimana ini akan hilang nantinya,
karna sampai sekarang suka dan cinta,
Aku belum tau judulnya!
*nb : bagaimana saya tidak galau seperti ini. saya adalah orang mudah jatuh. tapi setia dalam
kejatuhan yang dalam. :)
hehe..
Poetry - Slapstick :'(
apa kamu benar menikmati apa yg terjadi sekarang?
yah,
aku merasa terhormat karna kamu menikmatinya.
pukulan dan tamparan ini akan jadi hiburan yang baru.
buat catatan besar di otakmu yg idiot ituh.
hallo!
apakah dengan aku menjerit dan histeris kamu akan tertawa dan membakar nyala semangatmu?
apa yang terjadi?
kemana kamu saat kita pertama kali bertemu?
pukul aku,
tampar aku sepuas hatimu jika kamu mendapatkan yang kamu mau.
tapi tidak aku tidak bodoh,
hiburan slapstickmu akan berakhir sekarang, ketika aq sudah buka kancingku satu dan kamu menyukainya.
chi 'merah marah'
00:57
Puisi ini saya buat setelah mendapatkan pengalaman untuk kesekian kalinya berpacaran dengan Berondong. And i really enjoyed every moment. that person it just lovely. :))
dan saya tidak akan menyerah dengan berondong. TIDAK AKAN PERNAH!
Minggu, 06 April 2014
Poetry - Supreme Created!
Puisi ini saya dapatkan Inspirasinya setelah berjalan dan menikmati khusyuknya Perayaan Ekaristi bersama dengan seorang yang sangat saya suka, Alwin namanya.
mari kita baca,
jika ada yang berkenan. comment ee :P *maksa*
Tuhan Maha Baik,
pernahkah kukatakan bahwa diriMu tidak adil padaku?
bisa engkau lupakan Tuhan?
aku mohon dengan sangat.
Karna sepertinya,
dengan hebatMu yang hebat,
aku menemukan ciptaan baruMu yang menakjubkan
aku menemukannya tepat disampingku Khusyuk memujaMu.
dia memandangku Tuhan,,
selalu seperti aku yang utuh,
disana, tidak terpotong jadi dua atau tiga.
Oh Tuhan,
Lihatkah diriMu lewat mataku,
bagaimana bahasa tubuhnya,
menceritakan segala suka- dukanya
dia tidak pernah tidak berani,
tertawa, kaget, berteriak.
wajah dan ekspresinya yang berubah itu mengejutkanku.
cepat seperti kilat.
Aku menyukai anak laki-laki ini,
dengan tangannya yang kuat,
tidak ada yang bisa digenapkan dengan itu.
Oh,
aku mengingat semua.
semua yang terjadi setiap detiknya,
Oh,
ada berapa manusia yang bilang,
yang mengatakan aku gila Tuhan.
ini semua karna ciptaanMu yang HEBAT!
aku beruntung,
beruntung mengenal.
beruntung untuk semuanya.
apakah ciptaanMu juga merasa beruntung
karna aku Tuhan?
tolong buka pikirannnya.
potong dengan pisau,
hancurkan dengan batu.
pukuli sampai dia tahu.
kalau aku menyukai saat- saat bersamanya,
saat - saat bersamanya.
setiap saatnya,
setiap tawanya,
setiap lompatan spontannya.
Tuhan,
dia ajaib. dia ciptaanMu yang hebat. :)
mari kita baca,
jika ada yang berkenan. comment ee :P *maksa*
Tuhan Maha Baik,
pernahkah kukatakan bahwa diriMu tidak adil padaku?
bisa engkau lupakan Tuhan?
aku mohon dengan sangat.
Karna sepertinya,
dengan hebatMu yang hebat,
aku menemukan ciptaan baruMu yang menakjubkan
aku menemukannya tepat disampingku Khusyuk memujaMu.
dia memandangku Tuhan,,
selalu seperti aku yang utuh,
disana, tidak terpotong jadi dua atau tiga.
Oh Tuhan,
Lihatkah diriMu lewat mataku,
bagaimana bahasa tubuhnya,
menceritakan segala suka- dukanya
dia tidak pernah tidak berani,
tertawa, kaget, berteriak.
wajah dan ekspresinya yang berubah itu mengejutkanku.
cepat seperti kilat.
Aku menyukai anak laki-laki ini,
dengan tangannya yang kuat,
tidak ada yang bisa digenapkan dengan itu.
Oh,
aku mengingat semua.
semua yang terjadi setiap detiknya,
Oh,
ada berapa manusia yang bilang,
yang mengatakan aku gila Tuhan.
ini semua karna ciptaanMu yang HEBAT!
aku beruntung,
beruntung mengenal.
beruntung untuk semuanya.
apakah ciptaanMu juga merasa beruntung
karna aku Tuhan?
tolong buka pikirannnya.
potong dengan pisau,
hancurkan dengan batu.
pukuli sampai dia tahu.
kalau aku menyukai saat- saat bersamanya,
saat - saat bersamanya.
setiap saatnya,
setiap tawanya,
setiap lompatan spontannya.
Tuhan,
dia ajaib. dia ciptaanMu yang hebat. :)
Sabtu, 15 Maret 2014
Aku Menangisi Kamu
aku menatapmu kopi pagi,
mencari dimana yangberubah sejak terakhir kali kita bertemu.
ada yang berubah
tapi aku tidak tau,
tinggimu tetap sajasegitu,
tidak berubah,
bibirmu tetap saja tertutup rapat,
saat aku ceritakan fakta hidupku,
oh sucks!
Aku memegang tanganmu,
aku cukup berani melakukan itu,
jika aku menunggumu.
ahh, Bodoh~
tidak ada yang berubah.
mungkin, tidak akan pernah..
Kita di bali,
kenapa sepertinya kamu masih menterjemahkan semuanya?
Atau,
kamu maunya seperti apa?
katakan saja,
aku akan berpura - pura mengerti,
mengerti dengan keinginanmu.
Kita pergi,
melewati segala pandangan.
bahwa kulit kita terlihat sangat berbeda.
dengan aku yang terlihat hina.
dan kamu yang seperti Dewa.
oh ya,
aku lupa.
Kita disini cuma teman biasa.
sama seperti disana. tidak ada yang berubah.
kamu hanya transit di hatiku.
Ahh,
Bodoh.
Kamu Transit.
Check in.
Check Out.
Oh ya,
Hallo kopi pagi,
apakah kamu tau, aku menangisi kamu sekarang,
menangis seakan bodoh.,
menangis seakan besok kiamat.
sesak. tentu sesak dadaku,
ada pertanyaan berlari dalam benakku.,
apa jika bagaimana kamu tau bahwa aku menangisi kamu akan
tetap ada respon yang sama?
tetap angkuh dengan senyum berkata.
' Itu Bukan Bisnisku'
Ahh,
jika begitu,
tanpa diberi aba. habis sudah air mataku :'(
Gambar di ambil dari SINIH !
mencari dimana yangberubah sejak terakhir kali kita bertemu.
ada yang berubah
tapi aku tidak tau,
tinggimu tetap sajasegitu,
tidak berubah,
bibirmu tetap saja tertutup rapat,
saat aku ceritakan fakta hidupku,
oh sucks!
Aku memegang tanganmu,
aku cukup berani melakukan itu,
jika aku menunggumu.
ahh, Bodoh~
tidak ada yang berubah.
mungkin, tidak akan pernah..
Kita di bali,
kenapa sepertinya kamu masih menterjemahkan semuanya?
Atau,
kamu maunya seperti apa?
katakan saja,
aku akan berpura - pura mengerti,
mengerti dengan keinginanmu.
Kita pergi,
melewati segala pandangan.
bahwa kulit kita terlihat sangat berbeda.
dengan aku yang terlihat hina.
dan kamu yang seperti Dewa.
oh ya,
aku lupa.
Kita disini cuma teman biasa.
sama seperti disana. tidak ada yang berubah.
kamu hanya transit di hatiku.
Ahh,
Bodoh.
Kamu Transit.
Check in.
Check Out.
Oh ya,
Hallo kopi pagi,
apakah kamu tau, aku menangisi kamu sekarang,
menangis seakan bodoh.,
menangis seakan besok kiamat.
sesak. tentu sesak dadaku,
ada pertanyaan berlari dalam benakku.,
apa jika bagaimana kamu tau bahwa aku menangisi kamu akan
tetap ada respon yang sama?
tetap angkuh dengan senyum berkata.
' Itu Bukan Bisnisku'
Ahh,
jika begitu,
tanpa diberi aba. habis sudah air mataku :'(
Gambar di ambil dari SINIH !
Minggu, 09 Maret 2014
Jarak :)
A poetry i gave to him,
as always. he did'nt know that my thousand words its always for him.
it always.
now.
I Called it 'Distance'
Akar tempatku tumbuh mulai rapuh,
terasa seperti mengambang
terasa seperti melayang,
ahh,
aku kembali mencari - cari tanah,
tapi, aku tidak dapat menginjaknya.
apalagi memberi jejak diatasnya.
Aku akan menertawakan perasaanku
menertawakan bagaimana terus saja terbang.
sedangkan kamu tidak menungguku turun,
kamu meninggalkan aku di atas sana.
melayang mengambang.
seharusnya kamu gelisah sekarang,
bertanya - tanya,
apa kamu tidak bisa berkata bohong dengan bilang ' aku cemburu'
' aku ingin kamu disini'
kamu tau semua kebohongan itu nikmat seperti sminorf apel yang manis.
aku masih terbang.
kamu masih saja tenang.
memainkan peran sebagai yang tidak terdengar gila jika aku hilang.
sekarang aku mengerti.
kita berjarak diantaranya.
apa kamu tidak takut aku hilang?
jatuh lagi?
terbunuh oleh ganasnya matahari atau apa?
atau rambutku mengembang karna kemarahan yang menumpuk?
aku betul2 akan membunuhmu suatu saat nanti.
saat jarak kita cuma sebatas ibu jari.
saat kamu sedang senang bermain - main dengan waktu.
aku menunggu,
kamu sudah dibatas usiamu kopi pagi.
aku tidak menuntutmu untuk pergi bersama ke depan altar.
tapi,
jika kamu mau. lepaskan aku.
lepaskan aku untuk terakhir.
seperti yang kamu lakukan,
seperti ciuman selamat tinggal di ujung lorong hotel bali berdebu.
aku membenci itu.
sudahlah,
kita berjarak.
aku benci bertengkar saat berjarak,
Done!
as always. he did'nt know that my thousand words its always for him.
it always.
now.
I Called it 'Distance'
Akar tempatku tumbuh mulai rapuh,
terasa seperti mengambang
terasa seperti melayang,
ahh,
aku kembali mencari - cari tanah,
tapi, aku tidak dapat menginjaknya.
apalagi memberi jejak diatasnya.
Aku akan menertawakan perasaanku
menertawakan bagaimana terus saja terbang.
sedangkan kamu tidak menungguku turun,
kamu meninggalkan aku di atas sana.
melayang mengambang.
seharusnya kamu gelisah sekarang,
bertanya - tanya,
apa kamu tidak bisa berkata bohong dengan bilang ' aku cemburu'
' aku ingin kamu disini'
kamu tau semua kebohongan itu nikmat seperti sminorf apel yang manis.
aku masih terbang.
kamu masih saja tenang.
memainkan peran sebagai yang tidak terdengar gila jika aku hilang.
sekarang aku mengerti.
kita berjarak diantaranya.
apa kamu tidak takut aku hilang?
jatuh lagi?
terbunuh oleh ganasnya matahari atau apa?
atau rambutku mengembang karna kemarahan yang menumpuk?
aku betul2 akan membunuhmu suatu saat nanti.
saat jarak kita cuma sebatas ibu jari.
saat kamu sedang senang bermain - main dengan waktu.
aku menunggu,
kamu sudah dibatas usiamu kopi pagi.
aku tidak menuntutmu untuk pergi bersama ke depan altar.
tapi,
jika kamu mau. lepaskan aku.
lepaskan aku untuk terakhir.
seperti yang kamu lakukan,
seperti ciuman selamat tinggal di ujung lorong hotel bali berdebu.
aku membenci itu.
sudahlah,
kita berjarak.
aku benci bertengkar saat berjarak,
Done!
Kamis, 09 Januari 2014
Saya dan 9.5 :)
Jangan berharap ada hal membahagiakan dan lucu dari cerita ini.
sungguh, yang lucu mungkin ketika kalian melihat Kaka Angel saya sekarang. :)
Cerita ini saya dapat setelah bertanya - tanya pada Angel. Kebodohan apa yang kami lakukan pada waktu kecil.
dan akhirnya saya menemukan seseuatu yang saya anggap cukup bodoh.
Jari ka Angel. disana ada 9.5 jarinya. parah banget.
ini orangnya :)
cantik yah? kayak bule. sayang adeknya engga.
Jari manisnya di tangan kiri itu tinggal setengah.karena Angel yang sok tau dan tidak mau dengar kata Mama.
dan cerita ini ketika Angel mau Terima Komuni Suci pertama. sekitar 1 atau 2 minggu sebelum hari H.
how come? yah bisa saja. saya kan sudah bilang kalau keluarga saya itu keluarga aneh tapi nyata. :)
Angel itu cantik, banget.
tapi waktu kecil dia selalu bikin suprise selain saya.
Hari itu, saya dan beberapa sepupu saya bermain di luar rumah kami.
saya bermain petak umpet dan bersembunyi di rumah.
bodoh bukan, padahal peraturan utama main petak umpet di lapangan kompleks adalah ngga boleh ke dalam rumah. itu haram.
tapi saya tetap ke dalam rumah dan lebih parahnya lagi saya bersembunyi di kamar orang tua.
anak tetangga mana yang mau nyari. bodoh.
saya bersembunyi di balik tempat tidur Mama dan Bapa. sungguh anak TK yang ngga bisa main Petak Umpet saya ini.
beberapa menit berlalu. semua nama anak kecil yang bermain dari tadi sudah terpanggil semua dari yang jaga.
saya lupa siapa. mereka memanggil - manggil nama saya. Meminta saya untuk segera keluar dan mengakhiri permainan.
tidak lama berselang,
saya keluar dari tempat persembunyian dan ingin keluar dari kolong tempat tidur.
ketika saya keluar. di kamar itu ada Angel. Angel langsung tersenyum dan melirik ke arah saya.
" I Want to show you something?" Angel berkata pelan dan meletakan jarinya di bibir. menyuruh saya diam.
" What? I want to go back with my friends. i want to see my friends" rengek saya.
" Ahh. Hush.. heard me Ci. Mom and me just come back from a store. to buy me a dress for my next big Mass" Kata Angel bangga.
" A dress?"
" Yeah, of course. the gorgeous one."
Seketika itu juga saya memaksa Angel untuk menunjukkan baju gaunnya. :)
Angel menyuruh saya berdiam dan saya diminta untuk duduk di tempat tidur Mama. menunggu keajaiban itu datang. :) Gaun cantik untuk Misa Komuni Suci Pertama Angel.
Angel membuka Lemari Mama.
sedikit jinjit dengan kaki kecilnya. padahal Angel sudah naik diatas tempat tidur Mama.
dan tidak lama kemudian, Ka Angel kehilangan keseimbangan dan dia terjatuh dari Tempat tidur Mama.
tetapi sayang,jari ka Angel yang sudah berada di antara Pintu terjepit.
Angel menangis dan saya juga. dia terjebak diantara lemari itu.
TUHAN !
saya harus buat apa?
SAYA HARUS BUAT APA?
Saya keluar dan berteriak. Bapa yang tidak jauh dari Rumah berlari ke dalam kamar.
melihat ka Angel yang sedang terjebak disana. Bapa berusaha menurunkan ka Angel. ka Angel selamat.
tapi sayang, Jari manis di tangan kirinya putus.
berdarah - darah di seluruh lantai. saya yang tidak biasanya menangis. berteriak - teriak meringis ketakutan karena melihat darah.
Ka Angel terus dipeluk Bapa dan menangis tidak berhenti.
Ka Rhein yang ada disitu diminta mencari dimana Jari Manis ka Angel yang jatuh.
segera ketika ketemu. Bapa dan Angel dan Mama segera ke Rumah sakit.
semalam mereka ada disana. saya dititipkan ke rumah Oma.
saya tidak banyak bicara karena masih ketakutan.
tapi setelah mereka datang dan mengatakan bahwa Angel baik - baik saja. saya jadi lega.
setelah itu,
setiap kali Angel menunjukan Tangan kirinya.
saya tertawa. karna memang lucu melihat jemarinya.
sekarang,
tidak banyak orang yang menyadari itu.
di tempat kerja kami berdua. tidak ada yang tahu Angel jarinya cuma 9.5 :)
oh iya.
ini fotonya. susah juga ngubek - ngubek foto Angel yang keliatan cacatnya ini. :)
Perhatikan baik - baik. :)
#Day9
#30HariCeritaKebodohanMasaKecil
#Salam95
Caramel
Rabu, 08 Januari 2014
Saya dan 'Hantu Pohon Jambu'
Cerita ini, terjadi ketika saya kelas 5 SD.
kebodohan ini bukan hanya kebodohan seorang Cici Mawar. tapi juga Angel Mawar,
Dan beberapa sepupu saya yang gemas dengan Rumah sebelah waktu musim Jambu Merah lagi nikmat - nikmatnya terlihat. :)
yah terlihat. kami ngga bisa makan. karna Nenek yang tinggal dan punya pohon itu orangnya sedikit bikin sakit hati. Oh ya, nama Nenek itu Nenek Eva. :) cucunya namanya Nia. :)
Tapi,
buat kamu kelaparan kayak saya dan Angel kayaknya i will say no to give up.
haha. :)
Siang hari itu saya sama ka Angel cuma bisa merencanakan untuk mengambil Buah jambu air.
tapi, siang. apa yang bisa kita makan? angin? cucu dari nenek itu juga sama kikirnya kalau soal jambu.
ya sudah. saya dan angel cuma bisa berencana untuk apa nanti jambu mereka busuk.
siang berganti sore,
sore berganti malam. nothing changed.
malam berganti jadi tengah malam.
Semua orang tidak tau ada dimana.
Mama dan Adik - adik mungkin sudah tidur. saya dan Angel saja yang masih terbangun.
Bapa masih ada di kantor. ada Rapat bersama di kantor DPRD Ende. Haha.
inilah saatnya. gumam saya dan Angel. waktu yang tepat buat kami berdua untuk melaksanakan rencana kami.
rencana yang sejak siang kami susun rapi.
nyolong jambu merah punya Nenek Eva. :))
Keluar dari kamar dengan celana pendek dan kaos. kami berdua sudah menyiapkan hal simpel seperti tas kresek untuk menampung jambu.
sampai di rumah nenek eva, kami saling memberi kode. kalau ada yang datang atau tegur kami berdua. lari,.
oke, itu bukan kode sebenarnya tapi lebih menjurus pasrah.
dan sialnya. kali itu saya yang naik pohon. yah memang saya yang selalu naik.
naik diatas pohon, malam, gelap,
ranting -rantingnya kecil dan ringkih. bunyi sedikit saja pasti sudah bisa membangunkan nenek eva atau tidak cucunya. ahh.. wkwkwkkw~
dan yup. saya berhasil. saya berhasil naik di atas pohon jambu merah dan tidak menyebabkan bunyi yang cukup keras. bangga sudah pasti. kalau saya diminta untuk jadi SPY KIDS sama CIA atau FBI pasti saya mudah untuk bagian nyolong berlian dan tetek bengeknya. jelas karena pengalaman nyolong jambu merah saya yang tidak bisa diragukan lagi. :D
tidak lama berselang, plastik kresek saya penuh. saya turunkan ke arah ka Angel yang menunggu di bawah.
karna jaraknya cukup jauh dari bawah tanah dan pohon. saya harus turun beberapa cabang pohon dan memberikannya pada ka Angel.
dan eureka. berhasil. tapi ada sesuatu yang aneh. gelagat ka Angel tidak begitu tenang. ada apa?
dan ternyata,
bukan Nenek yang Bangun dan memperingatkan kami.
tapi ada dua kakak cowok kompleks teman ka Rhein datang dari arah berlawanan.
Angel lari.. makk.. Angel ninggalin saya sendiri,
saya berusaha untuk tenang dan tidak membuat suara. kedua kakak itu berjalan mendekat dan 'Kraaak'
Bunyi ranting pohon jambu patah. dan tiba -tiba saja, kedua kaka itu memakai hape senter mereka untuk melihat apa yang ada di pohon jambu merah milik Nenek Eva. dan violla. mereka melihat saya.
saya tersenyum ke mereka dan berusaha mencari dimana harus saya letakan kaki saya.
ahh Mama.. saya takut dengan mereka berdua. bukan lagi dengan Nenek Eva.
" Dopaaaan.. ada Hantu Jambu Air'' kata kaka yang pertama yang namanya ka Emil
" Hantu Jambu Air? rambutnya keritting? weee turun. bagi jambu air dengan kami." ujar kaka yang kedua bernama Dopan.
saya kaget dengan perkataan mereka.
apa?
minta jambu air? OGAH!
Saya mengambil ancang -ancang dan lompat dari pohon ke bawah tanah. dan untungnya tidak parah - parah amat.Larii dari pekarangan Nenek Eva dan masuk kedalam rumah lewat dapur. disana Angel sudah mencuci jambu airnya dan meletakan di kamar, dengan Garam. :)
sempat saya marah - marah dengan Angel karena meninggalkan saya dan tidak memberi kode kalau ada ka Emil dan Ka Dopan. ahh..
dan Angel hanya bisa tertawa ketika mendengar kalau saya dipanggil hantu jambu air.
saya sendiri kesal dengan ledekan itu, tapi tak apalah. makan jambu dulu. :))
sampai besoknya saya diledek terus oleh ka Dopan dan Ka Emil karena persoalan itu,
dan tidak terasa, sampe terakhir kali saya di Ende. tiap kali Pohon Jambu Merah milik Nenek Eva berbuah. saya mungkin adalah orang pertama yang ingin terus memakannya. :))
habis enak siihh.. :)
#Day8
#30HariCeritaKebodohanMasaKecil
#SalamHantupPohonJambu
Caramel
Selasa, 07 Januari 2014
Bukan Kebodohan Saya :)
Mama.
mungkin dalam 6 Cerita kemarin.
Mama adalah sosok yang begitu pemarah. begitu kasar dan kejam.
tapi Orang Timur. Mama tau kalau saya tidak diajarkan sekeras itu saya bukan saya.
saya bukan orang yang mandiri seperti sekarang.
saya pasti adalah cewek muda gahol alay yang manja dan sok serta idiot.
tapi karena kekerasan Mama dalam mengajarkan saya.
saya jadi beda. lebih berani. dan ngga suka marah. ngga suka juga mukul -mukul.
padahal banyak orang bilang Mama itu mirip sama saya 99 % kecuali suara Mama saya.
asyem!
Mama adalah orang yang panikan. Bapa juga.
hanya kalau Mama lebih kearah yang emang harusnya dipanikin. kalau Bapa.
apa -apa Panik. jadinya mereka itu adalah pasangan yang saling melengkapi. Ciyeee.. suit suit!
:)
Mama pernah mengkhawatirkan bukan hanya saya.
yah jelas. anak Mama itu ada 6. dan semuanya itu enerjik dan alay. *piss
salah satu yang saya takutkan dari cerita ini adalah saya menangis.
kebodohan ini bukan punya saya lebih tepatnya. punya kakak saya Rhein. waktu saya kelas 6 SD.
Sore hari itu semuanya berjalan lancar. seperti biasa.
Bapa dan Saya menikmati musik Jaman Doloe dari Chrisye atau The Beatles.
disitu ada Mama dan saudara saya yang masih kecil. Ka Angel juga ada. kami duduk dan bercanda.
di rumah kami yang kecil, kami punya teras belakang yang sering dijadikan tempat nongkrong kami sekeluarga. hari itu Ka Rhein sendirian di belakang. seingat saya,
Ka Rhein mengecek gitarnya. maklum anak band.
tiba - tiba saja, ketika sedang ngobrol sama Orang Tua ka Rhein datang dengan gitarnya.
berkata penuh marah -marah sama Bapa kenapa suara gitarnya sepertinya tidak sebagus ketika ia pegang terakhir.
Bapa memberi alasan, memang Bapa yang sering memainkan gitar itu. tapi kayakya
sebelum Rhein pegang itu gitar. seseorang meminjam gitarnya. Bapa tidak tau siapa. tapi tetap saja Ka Rhein tidak mau terima.
masalahnya bukan soal suaranya yang sudah tidak bagus,
tapi Gitar itu dibeli sendiri dengan usaha ngojek ka Rhein. jadi rasa kehilangannya begitu besar. dan kata Ka Rhein gitar itu sudah bolong dibagian ujungnya.
Ahay!!
Orang yang minjam terakhir itu tidak tahu diri.
Sangat tidak tahu diri. Minjam dan ngerusak.
dan tiba -tiba ka Rhein datang ke ruang tengah rumah kami. seperti orang kesetanan ka Rhein membanting
gitarnya hingga berkeping.
semua orang di rumah menggila.
Bapa yang dari tadi sabar menahan amarah tidak bisa diam sekali lagi.
Dengan sangat bodoh Rhein tetap ada disana. berlari menghindari Bapa yang hendak memukulnya.
dan tau sendiri apa yang terjadi. pukulan keras bapa dengan semacam kau membuat kepala Ka Rhein bocor.
Iya. Bocor.
darah mengalir deras dari dari Ka Rhein. semua orang memarahi Bapa. termasuk Mama.
dengan gesit Mama membuka Baju yang sedang dipakai mama dan menempelkannya ke kepala ka Rhein,
beberapa orang datang dan melihat kejadian apa yang terjadi.
dan sayang. Orang Indonesia. beraninya cuma ngeliat doang dan ngga mau ngelerai.
tapi karna Bapa sudah sadar.
akhirnya Bapa, ka Rhein dan Mama pergi ke atas rumah sakit. ka Rhein di sana dijahit kepalanya dan disarankan untuk tidak sekolah selama beberapa hari agar perasaannya lebih baik.
setelah itu,
Bapa sendiri menyesal dan sampai sekarang jarang dan tidak mau lagi main tangan.
kalau saya sih mending Mama yang mengajarkan bagaimana. daripada Bapa.
tapi kalau dilihat - lihat itu salah Ka Rhein sendiri. kenapa mancing emosi Bapa.
Oh ya ini foto Bapa dan Mama.
jadi perhatikan baik -baik kalau mereka berdua ini jangan sekali - kali dipancing emosinya.
tapi,
untung demi Tuhan sampai sekarang,
kalau saya nakal. Mama tidak semarah dulu.
mungkin karna saya sekarang sudah besar. jadinya bgitulah. :)
tidak pernah ada kecelakaan lagi. :)
Dan faktanya
Ngga saya, Ngga keluarga saya. semuanya ajaib.
dan ini adalah foto dari Gitar ka Rhein. jangan percaya saya bisa main.
ngga ada alat musik yang bisa saya mainkan. kecuali mukul - mukul panci dan gelas.
haha. :)
#Day7
#30HariCeritaKebodohanMasaKecil
#KeluargaAjaib
#SalamAnakKetiga :)
Caramel.
mungkin dalam 6 Cerita kemarin.
Mama adalah sosok yang begitu pemarah. begitu kasar dan kejam.
tapi Orang Timur. Mama tau kalau saya tidak diajarkan sekeras itu saya bukan saya.
saya bukan orang yang mandiri seperti sekarang.
saya pasti adalah cewek muda gahol alay yang manja dan sok serta idiot.
tapi karena kekerasan Mama dalam mengajarkan saya.
saya jadi beda. lebih berani. dan ngga suka marah. ngga suka juga mukul -mukul.
padahal banyak orang bilang Mama itu mirip sama saya 99 % kecuali suara Mama saya.
asyem!
Mama adalah orang yang panikan. Bapa juga.
hanya kalau Mama lebih kearah yang emang harusnya dipanikin. kalau Bapa.
apa -apa Panik. jadinya mereka itu adalah pasangan yang saling melengkapi. Ciyeee.. suit suit!
:)
Mama pernah mengkhawatirkan bukan hanya saya.
yah jelas. anak Mama itu ada 6. dan semuanya itu enerjik dan alay. *piss
salah satu yang saya takutkan dari cerita ini adalah saya menangis.
kebodohan ini bukan punya saya lebih tepatnya. punya kakak saya Rhein. waktu saya kelas 6 SD.
Sore hari itu semuanya berjalan lancar. seperti biasa.
Bapa dan Saya menikmati musik Jaman Doloe dari Chrisye atau The Beatles.
disitu ada Mama dan saudara saya yang masih kecil. Ka Angel juga ada. kami duduk dan bercanda.
di rumah kami yang kecil, kami punya teras belakang yang sering dijadikan tempat nongkrong kami sekeluarga. hari itu Ka Rhein sendirian di belakang. seingat saya,
Ka Rhein mengecek gitarnya. maklum anak band.
tiba - tiba saja, ketika sedang ngobrol sama Orang Tua ka Rhein datang dengan gitarnya.
berkata penuh marah -marah sama Bapa kenapa suara gitarnya sepertinya tidak sebagus ketika ia pegang terakhir.
Bapa memberi alasan, memang Bapa yang sering memainkan gitar itu. tapi kayakya
sebelum Rhein pegang itu gitar. seseorang meminjam gitarnya. Bapa tidak tau siapa. tapi tetap saja Ka Rhein tidak mau terima.
masalahnya bukan soal suaranya yang sudah tidak bagus,
tapi Gitar itu dibeli sendiri dengan usaha ngojek ka Rhein. jadi rasa kehilangannya begitu besar. dan kata Ka Rhein gitar itu sudah bolong dibagian ujungnya.
Ahay!!
Orang yang minjam terakhir itu tidak tahu diri.
Sangat tidak tahu diri. Minjam dan ngerusak.
dan tiba -tiba ka Rhein datang ke ruang tengah rumah kami. seperti orang kesetanan ka Rhein membanting
gitarnya hingga berkeping.
semua orang di rumah menggila.
Bapa yang dari tadi sabar menahan amarah tidak bisa diam sekali lagi.
Dengan sangat bodoh Rhein tetap ada disana. berlari menghindari Bapa yang hendak memukulnya.
dan tau sendiri apa yang terjadi. pukulan keras bapa dengan semacam kau membuat kepala Ka Rhein bocor.
Iya. Bocor.
darah mengalir deras dari dari Ka Rhein. semua orang memarahi Bapa. termasuk Mama.
dengan gesit Mama membuka Baju yang sedang dipakai mama dan menempelkannya ke kepala ka Rhein,
beberapa orang datang dan melihat kejadian apa yang terjadi.
dan sayang. Orang Indonesia. beraninya cuma ngeliat doang dan ngga mau ngelerai.
tapi karna Bapa sudah sadar.
akhirnya Bapa, ka Rhein dan Mama pergi ke atas rumah sakit. ka Rhein di sana dijahit kepalanya dan disarankan untuk tidak sekolah selama beberapa hari agar perasaannya lebih baik.
setelah itu,
Bapa sendiri menyesal dan sampai sekarang jarang dan tidak mau lagi main tangan.
kalau saya sih mending Mama yang mengajarkan bagaimana. daripada Bapa.
tapi kalau dilihat - lihat itu salah Ka Rhein sendiri. kenapa mancing emosi Bapa.
Oh ya ini foto Bapa dan Mama.
jadi perhatikan baik -baik kalau mereka berdua ini jangan sekali - kali dipancing emosinya.
tapi,
untung demi Tuhan sampai sekarang,
kalau saya nakal. Mama tidak semarah dulu.
mungkin karna saya sekarang sudah besar. jadinya bgitulah. :)
tidak pernah ada kecelakaan lagi. :)
Dan faktanya
Ngga saya, Ngga keluarga saya. semuanya ajaib.
dan ini adalah foto dari Gitar ka Rhein. jangan percaya saya bisa main.
ngga ada alat musik yang bisa saya mainkan. kecuali mukul - mukul panci dan gelas.
haha. :)
#Day7
#30HariCeritaKebodohanMasaKecil
#KeluargaAjaib
#SalamAnakKetiga :)
Caramel.
Senin, 06 Januari 2014
Saya dan Bintang
Haloo..
saya disini bercerita lagi. haha
bercerita tentang Bintang. Haha, pasti dalam pikiran kalian semua. Bintang adalah yang diatas sana.
yang berkelap kelip sepertinya menarik. kecil dan bersembunyi dibalik senyumannya bulan. *ahay*
Bintang yang saya ceritakan kali ini adalah minuman.
tauk kan Minuman BIR Bintang? Ahay! kalau ngga tau saya marah.
minuman itu kereen banget looh, rasanya kayak bir. beneran kayak bir. lah emang bir kan?
Saya sebenarnya tidak terlalu menyukai Bir Bintang.
tapi lewat si pemilik botol hijau cantik ini saya punya beberapa cerita yang amat sangat bodoh. :)
yang pertama ini waktu kecil. iya deh waktu saya kelas 2 SD gitu.
saya mengingat cerita ini ketika beberapa hari lalu ada keluarga yang datang dan berkunjung di Kost dan bawa Bintang untuk diminum bareng bersama kacang kembar. *taukan?
nah,
dikesempatan tadi mereka lupa membuka dengan alat pembuka penutup botol bir.
dengan gesit saya mencoba membukanya menggunakan gigi saya.
bayangkan deh gimana nyilunya. tapi rasanya saya langsung mengingat salah satu kebodohan saya masa kecil.
waktu itu,
dirumah keluarga besar yang ada di Misi. di kaki Gunung Meja kami berkumpul sekeluarga.
datang dan makan -makan. saya waktu itu tidak terlalu akrab dengan saudara sepupu saya selain Dessy dan Marni.
dan Viola. kami tidak melakukan apa -apa waktu ada acara kumpul -kumpul tersebut.
kami bertiga hanya memperhatikan bagaimana Orang Tua kami entah perempuan atau laki-laki, muda atau tua menyedar gelas kecil berisi Moke dan Bir Bintang.
kami bertiga sesekali merengek untuk meminum sedikit dari minuman yang diteguk bersama oleh Orang Tua.
salah satu dari Om saya yang saya panggil Ka Rio melakukan hal spektakuler.
dia membuka tutup botol Bir Bintang dengan giginya pemirsah.
what? apa?
Dessy, Marni dan Saya hanya bisa cengo,
kamipun penasaran bagaimana bisa Ka Rio melakukan hal semacam itu. itu debus?
haha. pokoknya seperti melihat magic.
dan setelah itu karena penasaran saya mencoba untuk membuka Tutup Botol dengan gigi saya.
dan percayalah saya berhasil. haha. sejak saat itu setiap kali ada tutupan botol yang perlu dan bisa saya buka dengan gigi. saya buka. :)
pokoknya itu contoh sukses bahwa rajin menyikat gigi adalah jalan utama berhemat,
dan sampai sekarangpun gigi saya tidak pernah nyilu atau cenat cenut tiap kali saya membuka tutup botol.
dan,
itu cerita pertama.
jangan kaget dengan cerita kedua saya bersama Botol Bir Bintang (BBB)
Cerita ini ketika saya kelas 6.
saya dalam masa untuk persiapan menjelang Ujian Nasional.
Setiap sore tentu ada tambahan les dan pelajaran untuk membantu kami kelas 6 dalam mengikuti UN.
sore itu di rumah keluarga kami ada acara. kalau tidak salah ada Masuk Minta.
seperti acara lamaran gitu ala Flores. dan Mama menjadi salah satu Ibu -Ibu yang membantu untuk masak.
saya dari rumah sudah cantik dengan jeans dan kaos. tas ransel sudah rapi di pundak. saya dari rumah berniat untuk datang ke Mama dan meminta uang untuk jajan dan membeli LKS yang sudah lama saya tunggak. karena kata guru LKS itu akan membantu kami untuk belajar dirumah dengan kumpulan soalnya.
sampai di Tempat Pesta.
saya mendatangi mama dan mengatakan saya butuh uang.
beginilah garis besar ceritanya,.
Cici : Ma. Ci minta uang ee, ci ada butuh untuk bayar LKS ni Ma.
Malu e Ci belum ada uang untuk bayar. bagaimana Ci mau belajar?
Mama : *ngeliriktajam* Apalagi kau ni? minta doi teroo..
Cici : Ini penting Mama. uang LKS.
Mama : *kasih keluar uang 8000* nah, su cukup to? nah pi sanah! orang ada sibuk.
Cici: Haiii, Mama ini kurang.
Mama : *mukasumulaiEmosi* Pi sudah, Mama cuma punya uang sedikit sa, kalau kau mau bilang di kau pu guru kalau besok pagi nanti Mama bayar.
Cici: Haii Malas ee..
Mama : *Melakukan Refleks dengan memukul kepala saya dengan BBB*
Sumpah yah,
saya sempat melongo gitu, terus ketawa. Botolnya padahal pecah loh di kepala saya.
pecah gitu. cuma ada gagangnya saja yang ada di tangan Mama.
seluruh Ibu- Ibu yang ada disitu cuma bisa diam dan ada beberapa yang berteriak dan memarahi Mama karena bisa begitu refleksnya memukulkan BBB ke kepala saya.. tidak berdarah di kepala. tapi ada malu besar di memori saya tentang hal itu,
saya tidak berkata banyak. saya meninggalkan uang 8000 yang tadi mama kasih di tangan mama dan pergi sekolah.
sampai disekolah saya cuma diam dan tidak banyak bicara.
ketika ditanya guru kapan bayar LKS saya cuma bilang besok pagi pasti dibayar dan saya akan mendapatkan uang sesuai jumlah yang diminta.Les sore hari itu berjalan lancar tanpa saya meneteskan air mata sedikitpun.
pulang dari Les.
saya tidak langsung ke rumah.
jalan - jalan keliling dulu di area pertokoan dan melihat Martabak,.
ngiler sih, tapi mau buat apa ceritanya saya ngga punya uang sedikitpun di tangan.
sampai di Rumah,
langsung saya tidur. tidak mau memikirkan tentang bagaimana besok dan bagaimana Mama memarahi saya setelah kejadian tadi.
dan ketika Bapa pulang dari Acara itu. entah siapa yang menceritakan cerita memalukan itu kepada Bapa. Bapa pulang dengan Martabak sebagai pencair suasana.
saya dalam kamar memakan nikmat Martabak sambil membaca Komik.
SEBODOH AMAT!
Kepala saya udah disalamin sama Botol Bir Bintang. saya ngga suka.
saya ngga suka banget,.
#Day6
#30HariCeritaKebodohanMasaKecil
#SalamBKB
#BUKANKEPALABIASA
Caramel
saya disini bercerita lagi. haha
bercerita tentang Bintang. Haha, pasti dalam pikiran kalian semua. Bintang adalah yang diatas sana.
yang berkelap kelip sepertinya menarik. kecil dan bersembunyi dibalik senyumannya bulan. *ahay*
Bintang yang saya ceritakan kali ini adalah minuman.
tauk kan Minuman BIR Bintang? Ahay! kalau ngga tau saya marah.
minuman itu kereen banget looh, rasanya kayak bir. beneran kayak bir. lah emang bir kan?
Saya sebenarnya tidak terlalu menyukai Bir Bintang.
tapi lewat si pemilik botol hijau cantik ini saya punya beberapa cerita yang amat sangat bodoh. :)
yang pertama ini waktu kecil. iya deh waktu saya kelas 2 SD gitu.
saya mengingat cerita ini ketika beberapa hari lalu ada keluarga yang datang dan berkunjung di Kost dan bawa Bintang untuk diminum bareng bersama kacang kembar. *taukan?
nah,
dikesempatan tadi mereka lupa membuka dengan alat pembuka penutup botol bir.
dengan gesit saya mencoba membukanya menggunakan gigi saya.
bayangkan deh gimana nyilunya. tapi rasanya saya langsung mengingat salah satu kebodohan saya masa kecil.
waktu itu,
dirumah keluarga besar yang ada di Misi. di kaki Gunung Meja kami berkumpul sekeluarga.
datang dan makan -makan. saya waktu itu tidak terlalu akrab dengan saudara sepupu saya selain Dessy dan Marni.
dan Viola. kami tidak melakukan apa -apa waktu ada acara kumpul -kumpul tersebut.
kami bertiga hanya memperhatikan bagaimana Orang Tua kami entah perempuan atau laki-laki, muda atau tua menyedar gelas kecil berisi Moke dan Bir Bintang.
kami bertiga sesekali merengek untuk meminum sedikit dari minuman yang diteguk bersama oleh Orang Tua.
salah satu dari Om saya yang saya panggil Ka Rio melakukan hal spektakuler.
dia membuka tutup botol Bir Bintang dengan giginya pemirsah.
what? apa?
Dessy, Marni dan Saya hanya bisa cengo,
kamipun penasaran bagaimana bisa Ka Rio melakukan hal semacam itu. itu debus?
haha. pokoknya seperti melihat magic.
dan setelah itu karena penasaran saya mencoba untuk membuka Tutup Botol dengan gigi saya.
dan percayalah saya berhasil. haha. sejak saat itu setiap kali ada tutupan botol yang perlu dan bisa saya buka dengan gigi. saya buka. :)
pokoknya itu contoh sukses bahwa rajin menyikat gigi adalah jalan utama berhemat,
dan sampai sekarangpun gigi saya tidak pernah nyilu atau cenat cenut tiap kali saya membuka tutup botol.
dan,
itu cerita pertama.
jangan kaget dengan cerita kedua saya bersama Botol Bir Bintang (BBB)
Cerita ini ketika saya kelas 6.
saya dalam masa untuk persiapan menjelang Ujian Nasional.
Setiap sore tentu ada tambahan les dan pelajaran untuk membantu kami kelas 6 dalam mengikuti UN.
sore itu di rumah keluarga kami ada acara. kalau tidak salah ada Masuk Minta.
seperti acara lamaran gitu ala Flores. dan Mama menjadi salah satu Ibu -Ibu yang membantu untuk masak.
saya dari rumah sudah cantik dengan jeans dan kaos. tas ransel sudah rapi di pundak. saya dari rumah berniat untuk datang ke Mama dan meminta uang untuk jajan dan membeli LKS yang sudah lama saya tunggak. karena kata guru LKS itu akan membantu kami untuk belajar dirumah dengan kumpulan soalnya.
sampai di Tempat Pesta.
saya mendatangi mama dan mengatakan saya butuh uang.
beginilah garis besar ceritanya,.
Cici : Ma. Ci minta uang ee, ci ada butuh untuk bayar LKS ni Ma.
Malu e Ci belum ada uang untuk bayar. bagaimana Ci mau belajar?
Mama : *ngeliriktajam* Apalagi kau ni? minta doi teroo..
Cici : Ini penting Mama. uang LKS.
Mama : *kasih keluar uang 8000* nah, su cukup to? nah pi sanah! orang ada sibuk.
Cici: Haiii, Mama ini kurang.
Mama : *mukasumulaiEmosi* Pi sudah, Mama cuma punya uang sedikit sa, kalau kau mau bilang di kau pu guru kalau besok pagi nanti Mama bayar.
Cici: Haii Malas ee..
Mama : *Melakukan Refleks dengan memukul kepala saya dengan BBB*
Sumpah yah,
saya sempat melongo gitu, terus ketawa. Botolnya padahal pecah loh di kepala saya.
pecah gitu. cuma ada gagangnya saja yang ada di tangan Mama.
seluruh Ibu- Ibu yang ada disitu cuma bisa diam dan ada beberapa yang berteriak dan memarahi Mama karena bisa begitu refleksnya memukulkan BBB ke kepala saya.. tidak berdarah di kepala. tapi ada malu besar di memori saya tentang hal itu,
saya tidak berkata banyak. saya meninggalkan uang 8000 yang tadi mama kasih di tangan mama dan pergi sekolah.
sampai disekolah saya cuma diam dan tidak banyak bicara.
ketika ditanya guru kapan bayar LKS saya cuma bilang besok pagi pasti dibayar dan saya akan mendapatkan uang sesuai jumlah yang diminta.Les sore hari itu berjalan lancar tanpa saya meneteskan air mata sedikitpun.
pulang dari Les.
saya tidak langsung ke rumah.
jalan - jalan keliling dulu di area pertokoan dan melihat Martabak,.
ngiler sih, tapi mau buat apa ceritanya saya ngga punya uang sedikitpun di tangan.
sampai di Rumah,
langsung saya tidur. tidak mau memikirkan tentang bagaimana besok dan bagaimana Mama memarahi saya setelah kejadian tadi.
dan ketika Bapa pulang dari Acara itu. entah siapa yang menceritakan cerita memalukan itu kepada Bapa. Bapa pulang dengan Martabak sebagai pencair suasana.
saya dalam kamar memakan nikmat Martabak sambil membaca Komik.
SEBODOH AMAT!
Kepala saya udah disalamin sama Botol Bir Bintang. saya ngga suka.
saya ngga suka banget,.
#Day6
#30HariCeritaKebodohanMasaKecil
#SalamBKB
#BUKANKEPALABIASA
Caramel
Minggu, 05 Januari 2014
Saya dan ' PingPong'
Cerita kali ini balik lagi ke masa saya sebelum sekolah.
sebelum pindah dari Rumah yang sekarang. Rumah yang akhirnya tidak pindah -pindah lagi sama Bapa dan Mama.
Di Rumah yang lama. kami punya peliharaan seekor anjing.
yang kami beri nama Ping Pong. waktu itu kami beri nama PingPong karena tidak punya ide untuk menamakan Paris atau Ganteng. Haha.
option nama pun hanya berkisar dengan Ping Pong, Coklat atau Bleki. tapi karna Ping Pong warnanya tidak jelas. belang -belang begitu kami beri nama Ping Pong. *tidaknyambung.
Rumah lama itu tidak banyak ruangnya. cuma ada 6 Ruangan.
2 Kamar tidur, 1 Ruang Tamu, satu ruang Keluarga, Dapur dan Kamar Mandi.
Kamar untuk Ping Pong itu ada di luar. biarkan saja si Ping Pong menggongong pada setan -setan yang lewat.
Semua orang sayang dengan Ping Pong termasuk saya. saya bahkan senang bermain dengan Ping Pong kalau Ka Rhein dan Ka Angel ke sekolah. teman -teman waktu kecil tidak terlalu asyik karena kerjanya main dan menangis. saya kan ngga suka menangis. karna dada saya akan sesak kalau menangis. itu sakit.
jadi saya kadang hanya bisa bermain dengan Ping Pong dan melihat yang lain senang bermain dengan Peralatan Masak - masak dan tidak ikut bergabung.
Siang itu, pulang dari Main 'Hide and Seek' dengan Dessy dan Marni sepupu saya. juga dengan anak -anak kompleks. saya langsung mandi dan mendatangi Ping Pong.
Ping Pong saya goda, tapi anehnya dia menyalak. saya memanggil Mama, dan mengatakan sesuatu yang aneh terjadi dengan Ping Pong.
" Mama, Ping Pong."
Mama datang dari dapur dan memperhatikan Ping Pong.
Mama menyadari sesuatu dan berteriak keras. Mama bilang kaki Ping Pong Patah. dan sepertinya dari semalam. karna dari tadi pagi Ping Pong tidak beranjak dari tempatnya di sudut ruang keluarga.
Saya ingin berlari dan memeluk Ping Pong. Mama menahan saya dan mengatakan kalau Anjing sejinak apapun, kalau sedang sakit apalagi seperti Ping Pong yang patah kaki. Pasti akan jadi Ganas.
saya menangis terus sepanjang hari melihat dari pintu ruang keluarga memperhatikan Ping Pong.
Peliharaan yang paling saya sayang. teman terbaik kalau tidak mood keluar rumah kakinya patah.
saya ngga ada lagi temannya dong.
beberapa jam berselang Kakak saya berdua pulang dari sekolah dan ketika saya memberitahu apa yang terjadi. mereka juga sedih. saya juga tidak tahan menangis. sorenya ketika Bapa pulang dari Kantor, saya berteriak ke Bapa bahwa Ping Pong sakit. kakinya patah. dan dari teriakan saya itu saya berharap kalau bapa bisa membantu menyembuhkan Ping Pong.
Bapa hanya diam dan geleng -geleng kepala, berganti baju dan keluar dari rumah.
setelah menunggu lama Bapa datang membawa 2 orang Om. saya lupa siapa. mereka menyeret Ping Pong keluar, dan memukulnya dengan linggis.
saya dan Ka Angel hanya bisa menangis melihat semuanya di balik jendela kamar Bapa dan Mama.
demi Tuhan itu keji sekali.
Ping Pong yang selama ini saya peluk -peluk dan saya ajak curhat *anak kecil sudah tau curhat??*
sekarang di pukul sama Om - Om yang saya tidak kenal. Bapa sendiri tidak ikut ambil bagian dalam memukul Ping Pong. mungkin Bapa juga sayang dengan Ping Pong seperti kami.
setelah Ping Pong tidak bergerak lagi, dan matanya sudah tidak ada sinar yang seperti yang saya lihat biasanya. saya tau rencananya Bapa setelah ini. RW!
Ping Pong akan dijadikan RW. Salah satu makanan yang terbuat dari daging anjing dengan campuran rempah - rempah. teman sempurna dari Moke *arak nira* dan Ubi Nuabosi yang direbus serta Rumpu Rampe.
Jasad Ping Pong diikat di Pohon Mangga kami, dan dilumuri dengan minyak tanah dan dibakar.
saya masih tidak percaya. tapi tubuh Ping Pong sudah penuh dengan api. saya cuma bisa terus menyeka air mata saya dan berharap Bapa akan membelikan saya Anjing peliharaan baru besoknya.
Bapa meninggalkan tempat bakarnya Ping Pong dan datang ke saya.
" Ci, nanti kita makan RW dari Ping Pong punya badan ee."
Saya melihat Bapa dan berkata pelan.
" Ci tidak mau makan Ping Pong. Ci tidak mau jadi jahat"
Bapa tertawa dan hanya terus tersenyum. dan meninggalkan saya. saya tidak ingin lihat apa yang terjadi selanjutnya. saya ke dalam kamar dan tertidur. dan ingin tahu apa yang terjadi jika saya terbangun nanti.
Beberapa Jam kemudian,
sepertinya sudah tengah malam. saya bangun dan rumah saya masih rame.
Bapa dan teman -temannya datang dan minum moke dan membentuk lingkaran.
saya tidak terlalu berpikir apa yang terjadi dan mungkin lupa dengan kejadian sepanjang hari sebelum saya tertidur.
masih dengan kebiasaan buruk. bangun tidur saya jarang sekali langsung mandi seperti lagu anak -anak itu.
saya malah datang ke dapur dan mengambil nasi dan disana ada RW.
wah, dalam pikiran saya Bapa pasti punya banyak duit sampai bisa beli RW.
saya mengambil beberapa potong RW, karena rasa pedisnya cukup untuk nasi segunung.
dari dapur saya mendatangi Bapa dan melihat apa yang dibicarakan oleh bapak -bapak itu sambil menyantap makanan saya.
selesai makan, saya menjilati tulang -tulang dari masakan RW itu, karna rasanya yang memang sedap.
bapa datang ke arah saya dan bertanya.
" Tadi ci bilang tir mau makan RW."
" Enak juga, Kenapa ci harus tolak?"
" Itu Ping Pong tuh yang ci makan. " Bapa mengoda saya.
What?
saya makan Ping Pong?
ditangan saya sekarang ada potongan daging dari peliharaan paling kece saya?
Oh My God.
" Heh, " saya bingung.
" Iya tuh. Itu Ping Pong."
saya hanya melihat sekali lagi ke arah piring. semuanya ludes tidak tersisa.
nasi, rumpu rampe dan RWnya juga.
saya menikmati sekali makanan ini. saya kanibal.
haha.
saya lalu berkata pada Bapa saya dengan santainya sekali lagi.
" Enak juga dagingnya Ping Pong"
Bapa tertawa. saya juga. tapi setelah itu keselek. Haha.
setelah kejadian itu, saya puny banyak peliharaan lainnya yang kalau ketika disiksa sebelum dimasak
selalu saya katakan tidak ingin saya santap. tetapi setelah jadi. saya jadi yang paling duluan untuk makannya.
anjing terakhir peliarahan saya itu namanya ' Kenzo'
dan sama. saya sayang dengan dengannya. tapi kalau soal makan saya juga paling duluan. :)
Ini foto Kenzo dengan saya. Narsis!
#Day5
#30HariCeritaKebodohanMasaKecil
#SalamTukangMakan
#SalamPecintaBinatang
Caramel
Sabtu, 04 Januari 2014
Saya dan 'Rona -Rona'
Saya bercerita tentang Rona- Rona.
mungkin ada yang brtanya Rona- ROna itu apa,
ketahuilah Rona- Rona itu yang kita sebut Pasar Malam. Pasar Malam di Ende yang disebut Rona -Rona mungkin karna cahaya dari Permainan- permainan disana.
Kami semua *tunjuk semua orang di ND*
menyatakan kalau yang namanya Rona - Rona itu adalah berkah besar. karna di Ende jarang sekali ada hiburan seperti Rona -Rona.
saya suka Rona -Rona yang musiman ini.
datangnya cuma sekali setahun dengan durasi untuk tinggalnya hanya satu atau dua minggu.
atau yang paling parah cuma 3 atau 4 hari.
kalau ada yang begitu. Orang Tua ngajaknya tidak lain tidak bukan.
yang kecil doang. itu Bill, Saya dan Prilly .kadang kalau yang besar ikut kayak ka Angel dan Ka Rhein.
mereka dikasih batasan main apa. jangan ngebuang -buang uang orang tua.
tapi kalau yang kecil mau apa aja boleh. * I miss that time*
waktu itu semua anggota keluarga ikut.
kelas berapa aku lupa. tapi udah agak lebay dan lebih cerewet.
mau yang enak -enak saja.
semua anggota keluarga masuk, saya dan Angel dan Rhein jalan sendiri karna Rhein ada rencana mau naik
kincir angin atau apalah namanya. pokoknya yang berputar -putar itu.
saya juga suka kesana. tapi kalau dipikir -pikir itu agak gila.
saya ngga suka. saya tidak suka tinggi. *Itu dulu*
tapi kata ka Rhein, kalau pulang baru naik itu. supaya ada kenangan untuk dikenang.
saya dan Angel setuju,
kami ke arena yang berputar -putar dengan bantuan manusia itu looh.
ya sudah saya ikut saja. dan lucky me! sebelah saya ada kakak ganteng yang
mukanya seperti orang bandung. berkacamata dan tertawa ringan. Ganteng! Manis!
setelah menunggu semua tempat terisi di Arena itu. Mas -mas tadi langsung saja memutarkan permainannya.
dan violla, tanpa tenaga mesin. mereka berputar mengitari kami. kesana kemari tidak berhenti.
awalnya sih pelan pelan saja. tapi what the Hell,
beberapa saat kemudian semuanya bergerak cepat sekali. tidak tertahankan rasa menyenangkannya.
saya tidak tau. entah kenapa.
tapi melihat semua anak gadis yang ikut arena itu ketakutan saya berteriak -teriak alay mengikuti mereka.
dan terjadilah.
ENG ING ENG Pemirsah..
Kakak cowok yang ada di sebelah saya itu memegang tangan saya.
dingin tanganya pemirsah. saya ingin tertawa. saya ingin tau kenapa tangannya bisa sedingin itu.
dia berbalik ke arah saya dan tersenyum lagi. kali ini tidak manis. lebih menjurus ke arah menguatkan diri sendiri. dia kok pegang tangan saya?
" Tenang ade, ada Kakak"
Dia berucap pelan. saya sendiri tersenyum.
yah terima kasih kaka. saya tau ada kaka. kalau kaka jatuh. saya tidak ada buat kaka.
:P
Turun dari Arena itu, saya jadi ragu untuk main di arena yang lain.
Angel juga malas. Rhein akhirnya mengikuti kami untuk tidak ikut main dan ikut bergabung dengan Bapa dan Mama.
setelah sekian lama hanya melihat Prilly dan Bill yang merajai arena.
kami ingin memutuskan pulang. tapi karna janji Rhein tadi untuk mencoba Kincir Angin sebelum pulang.
kami mendatangi arena Kincir Angin. disana sudah banak yang antri.
ada yang pasangan, ada yang kakak adek, ada yang sendirian.
kasihan..
tapi, dari antrian itu saya ketemu lagi dengan kakak yang tadi.
Alamak.. ogah ogah ketemu dia !!
saya berdoa dalam hati untuk tidak ketemu dia. dan syukur Tuhan. dia tidak menyadari ada saya disitu.
naik ke dalam kurungan kincir angin itu, bersama Angel dan salah satu orang untuk membuat keseimbangan dalam kurungan, dan kakak itu ada di depan kami. Syukur Puji Tuhan. :)
Kincir Angin bergerak pelan, beberapa kali terhenti karena menurunkan pengunjung.
nice. :) kurungan itu bergoyang ke sana -kemari. sebentar lagi jatuh. begitu pikir saya.
saya pun memberanikan diri untuk duduk di dengan jendela kurungan. ingin melihat Kakak itu, bagaimana reaksinya. *senyumjahat*
dan benarlah pemirsah! Kaka itu ketakutan setengah mati. wajahnya pucat pasi sudah seperti Kurungan itu mau jath saja.
Hey you! Be Brave!
dan saya hanya tertawa dalam hati melihat kejadian itu.
beberapa kali Kincir angin berhenti reaksinya tetap sama.
dan untungnya dia turun duluan,
dia turun duluan dan berpegangan pada pagar antri.
saya melihatnya dengan jelas dia sudah kehilangan tulang dan nyawanya.
tepat di dekat tempat beli karcis Kakak itu berhenti. dan benar pemirsah!
dia Muntah!
saya tidak tahan lagi, saya tertawa dan rasanya ingin menertawakan kebodohannya itu.
betul -betul cemen dia jadi laki -laki.
saya saja lebih berani.
keluar dari kurungan kincir angin, saya mendatangi tempat kerumunan yang melihat aksi muntah kakak itu.
saya mengambil permen Relaxa daan mengenggamnya erat di tangan saya.
datang dan menatap wajah kakak itu. menggenggam tangannya dan berkata pelan.
" Tenang Kakak. ada saya" dan saya melepaskan permen relaxa itu dan pergi.
Angel dan Rhein yang melihat memarahi saya karna sok akrab dengan orang yang tidak dikenal.
dan kami kembali pulang ke Bapa dan Mama dan pulang jalan kaki dari Tempat Rona -Rona dan berbincang sepanjang jalan.
saya juga bercerita ke Bapa tentang Kakak cowok itu. Bapa hanya tertawa dan memeluk saya.
Anak alay seperti saya memang tidak boleh berjauhan dari orang tua.
kalau iya psti kacau jadinya, Haha
setelah itu,
saya selalu berharap kalau ke Rona - Rona ketemu lagi dengan kakak itu.
tapi sampai sekarang tidak bisa. dan tidak ketemu.
karna Rona-Rona nya sendiri sudah tidak pernah ketemu.
Source Here !!
#Day4
#30HariCeritaKebodohanMasaKecil
#SALAMPEMBERANI
Caramel
Jumat, 03 Januari 2014
Saya dan 'Lemari Mama'
Dari dua hari lalu cerita kebodohan saya berkisar pada umur sebelum sekolah,
nah kali ini saya akan bercerita tentang kebodohan saya yang paling absurd lainnya dengan subyek 'Lemari Mama'
Jadi sekiranya ini cerita kelas 3 atau 4 SD begitu..
saya sudah tercipta dari kecil untuk membenci Matematika. sangat!
terakhir waktu Lulus SMA. nilai dari Matematika sangat jauh beda dengan Bahasa Inggris dan pelajaran Antropologi saya.
Bayangkan pemirsaahh nilai 8 dan 7 itu jatuh seketika dengan adanya nilai 3 karna matematika.
*ini malu sumpah*
So,
dari cerita ini saya menegaskan bahwa Matematika itu sesuatu yang sangat FINE buat saya!
Freak, Insecure, Nervous and Emotional.
Freak, Insecure, Nervous and Emotional.
Hari itu saya bangun lebih pagi dari semua orang di rumah,
Mama dan Bapa sudah memisahkan tempat tidur kami berlima, karna adik saya Prilly sudah lahir.
Angel, Saya dan Prilly tidur di ruang tengah, dan Ka Rhein dan Bill sudah tidur di kamar depan.
di kamar kami, ada sebuah Lemari Tua. mungkin milik Opa saya.
bentuknya mirip seperti Lemari di Film ' Narnia'. tempat sempurna untuk bersembunyi. karena di dalam Lemari itu isinya tidak lagi baju, tetapi hanya ada buku -buku Tua dan Buku Rapat milik Bapa yang dibawa dari kantornya dan saya jadikan kanvas untuk menulis cerita dan menggambar. :)
Dari malam sebelumnya saya sudah berencana bersembunyi di sana, karna pelajaran Matematika hari ini akan membosankan sama seperti biasanya. pikir saya.
Bangun,
Masuk ke dalam Lemari dan beralaskan dengan Kain Tenun yang menyelimuti saya,
saya bersembunyi dari semua hiruk pikuk pagi hari di rumah yang bersiap untuk ke sekolah.
dan tidak tau kenapa, Mama dan saudara- saudara saya tidak menyadari saya di dalam Lemari.
'Alamak!!'
Saya juga karna nyaman di dalam Lemari, terus tertidur dan tidak bangun -bangun.
Pulang dari Sekolah, Jalani semua dengan biasanya. Mama juga tidak sadar teruuus kalau anaknya yang satu ini ada hilang ketelan lemari.
dari cerita Mama dan saudara- saudari saya yang saya dengar.
mereka mencari saya sampai di rumah Oma, dan teman -teman bermain saya di sekitar rumah.
Ya ampuun..
padahal saya di dalam rumah looh, saya di dalam rumah Mama. saya di dalam lemari mama yang penuh dengan buku itu.
dan setelah mau malam,
ketika semua orang pergi ke segala penjuru tetangga dan teman-teman saya menanyakan Dimana keberadaan saya, saya malah dengan antengnya keluar dari Lemari Mama dan makan.
Bayangkan Pemirsah!! Saya ngga kuatir sama sekolah dan pelajaran Matematika. saya lapar pemirsahhh !!
Saya bangun hanya untuk makan. :) *Hahahhaaha
kebetulan rumah juga kosong. saya bertanya -tanya dalam hati, apa mereka pergi makan Bakso di 'Sopoyono' tanpa ngajak -ngajak saya?? Awasss saja mereka!!
Setelah makan dan marah -marah tidak jelas karna ditinggal sama Keluarga, saya ke kamar mandi.
Pada waktu saya mandi itu. Mama dan kakak - kakak saya datang karna kecapean dan diselimuti kuatir.
ada apa gerangan nih? 'pikir saya
kok pulang -pulang dari makan Bakso mereka menangis.
kenapa? Oh My God kenapa?? ' pikir saya lagi
Keluar dari kamar mandi, dengan handuk di badan saya keluar.
datag ke ruang tivi dimana semua orang berkumpul. Mama mukanya letih banget gituu..
saya jadi kasihan. tapi dengan perasaan tidak bersalah saya bertanya.
" Mama Kenapa?"
Semua orang yang ada di ruangan itu melihat ke saya dan mukanya meringis.
entah kenapa seperti ingin menelan saya bulat -bulat.
" ADUH CICI !! KAU DARI MANA SAJA ? " Mama teriak dengan kencangnya.
" Saya baru abis mandi ma, kenapa? " sumpah saya nyantai banget jawabnya Pemirsah !
" KAMI DARI TADI CARI KAU EEEE.. "
" Loh kok cari saya? saya tidak keluar rumah dari tadi." jawab saya lagi.
" Loh kok cari saya? saya tidak keluar rumah dari tadi." jawab saya lagi.
" Kau dimana dari tadi ee " Mama tanya dengan serius.
Saya tertawa dan tersenyum penuh rasa tidak bersalah,
'' Saya di dalam lemari mama dari tadi pagi, saya tidak mau sekolah.
saya takut ikut ulangan matematika"
Mama dan Kakak - Kakak saya diam mendengar jawaban saya.
Setelah itu, tebaklah sendiri bagaimana mama saya mengajari saya untuk tidak membuat orang tua kuatir dengan cara orang timur.
saya dipukul dengan selang pemirsah.
selang sih tidak apa, tapi saya baru mandi. otot- otot saya baru saja dirileksisasikan. *apaini*
jadi rasa sakitnya lebih dahsyat !! badan jadi merah -merah.
Mamanya marah -marah. Rhein dan Angel hanya bisa melihat dari jauh dan tidak bisa menolong banyak.
tapi,
selalu ada tapi.
Bapak pulang dari Kantor dan bertanya dimana anak kesayangannya.* nunjuk diri sendiri*
Mama dan Angel menjelaskan apa yang terjadi. Bapa tidak marah. sungguh Bapa tidak marah.
malahan, Bapa mendatangi saya yang bersembunyi kembali dari kekejaman Mama di Lemari.
Bapa mengendong saya ke ruang tamu dan menenangkan saya.
Bapa membuat saya perasaan saya lebih baik dengan menceritakan kisah dongen tradisional
' Ia , Meja dan Wongge'
Bapa menjelaskan,
kalau itu tidak baik. tidak akan pernah baik jika kita menghindari apa yang menjadi ketakutan kita.
kalau kamu takut, yah kamu harus tantang balik.
itulah sebabnya. saya selalu Berani.
I'am a Fearless person. :)
Tapi,
dasar sayanya juga nakal.
sampai sekarang Matematika masih jadi musuh terbesar.
kalau ada pelajaran yang ngga enak. saya ngga mau sekolah.
titik!
ngga pake koma. :)
Dan,
setelah SMP. Lemari itu roboh. rusak!
dan saya punya tempat baru kalau mau bolos.
rumah Sari teman saya, atau tidak saya sepanjang jam di Perpustakaan Daerah di Dekat Sekolah SMP saya.
#Day3
#30HariCeritaKebodohanMasaKecil
#SalamHatersofMath
#SalamPecintaLemari
Caramel
Kamis, 02 Januari 2014
Saya dan 'Permainan Kepala' :)
Hai,
saya lagi :)
Christina Mawar yang bisa kamu panggil Cici Mawar. :)
Kemarin saya bercerita tentang Saya yang berani, dan sekarang saya akan bercerita tentang 'Permainan Kepala' dari keluarga Mawar.
Keluarga saya terdiri dari Sepasang Suami- Istri yang penuh syukur pada Tuhan, jarang sekali terlibat pertengkaran besar yang umumnya terjadi pada keluarga di Daerah Timur dengan berbagai Alasan.
Antonius Gergious Mawar dan Maria Paulina Prada Benga Ina Puhugelong adalah orang tua saya. :)
mereka berdua sampai pada tahun 2002 hanya mempunyai 4 Orang anak yaitu.
Kakak laki-laki saya yang tertua 'Rhein Mawar'
Kakak Perempuan saya yang terlihat seperti Bule Portugis ' Angel Mawar'
Saya ' Christina Mawar'
dan adik laki -laki saya ' Wilhemus Mawar'
Karna keluarga yang tidak terlalu begitu sering punya argumen yang perlu diperdebatkan terlalu selain Channel TV apa yang ingin kami tonton. Suatu malam Bapa pulang dari Rapat Anggota DPR dengan membawa sebungkus kotak kue yang sudah jelas itu diperuntukan untuk siapa. yah Saya. karna adik saya Bill jarang tinggal di rumah kami, karna lebih menyukai datang ke rumah Oma di dekat Gereja di Ende.
jadi, bungkusan kue itu menarik sekali untuk dipamerkan kepada kedua kaka saya yang memohon sepotong Kue Tart atau setidaknya kue Lemper yang ada didalam kotak kue yang dibawakan Bapa. Tapi, dasar anak kecil. ketika Bapa mengeluarkan Plastik Kresek berwarna kuning saya langsung lari ke arah Bapa dan meletakan Kotak Kue yang tadi begitu saya banggakan. didalam Kresek kuning itu adalah biji-bijian yang bernama 'Mbokotere'. Yeay!!
Mbokotere itu seperti biji-bijian, bisa juga disebut kacang.
isinya lezat tapi membuka kulitnya cukup susah. dan dari itulah tercipta permainan kepala.:)
Percayalah anda tidak akan percaya dengan apa yang terjadi dengan tulisan ini beberapa menit kedepan.
Kedua kaka saya juga senang melihat kresek kuning tersebut dan kami langsung lesehan di lantai.
kertas kresek itu diletakan di tengah - tengah. kami semua bersedia untuk membuat hal bodoh itu menjadi nyata.
Oke, Beginilah ceritanya.
Permainan itu dilakukan dengan cara membenturkan kepala di lantai yang ada Mbokotere'nya.
Permainan ini sesuai giliran, jadi dimulai dari kaka yang paling Tua. Kaka Rhein lanjut kepada Ka Angel baru kepada saya :)
Kaka Rhein mengambil 2 biji Mbokotere dari dalam kresek dan mengelus2 keningnya.
dan 'Duk' , kulit Mbokotere itu terkelupas, dengan cara yang sangat amat tidak enak yaitu membenturkan kepalanya di Lantai yang notabene itu semen yang sangat keras. Adoow!! itu semua dilakukan hanya untuk membuat kulit dari Mbokotere terkelupas sempurna.
Kaka Saya si Angel tidak mau kalah, dia mengambil lebih banyak daripada Ka Rhein dan membenturkan kepalanya ke Lantai.Dan sama seperti Ka Rhein, bunyi benturan itu dahsyat sekali hingga beberapa kulit Mbokotere terbuka dengan sempurna. Eureka. waktunya saya.
Saya sangat suka membenturkan kepala waktu kecil tidak tau kenapa, pokoknya itu seperti sesuatu yang sangat menyenangkan. padahal waktu kecil saya tidak galau. karna sampai sekarang kalau saya galau saya sering membenturkan kepala saya di tembok atau tiang listrik. #ehh
Saya mengambil 3 atau 4 Mbokotere dan meletakannya di lantai,
Ka Rhein dan Ka Angel sedang memakan Mbokotere hasil dentuman kepalannya.
Haha.
Saya pun membenturkan kepala saya di Lantai. 'DUK!' bunyinya lebih besar daripada punya Ka Rhein.
yang saya tahu Mbokotere itu mengelinding di antara kursi dan meja.
Ya Tuhan.
Saya membenturkan Kepala saya di Lantai. Saya membenturkan KEPALA saya di Lantai??
Oh My God Jesus Christ !!
SAYA MEMBENTURKAN KEPALA SAYA DI LANTAI pemirsaaahhh *uhukk
Dan anda tahu apa ekspresi saya? saya tidak menangis. saya tidak meraung- raung ke Bapa dengan Mama untuk pukul itu Lantai seperti umumnya Orangtua kalau anaknya jatuh atau kepentok di lantai.
saya hanya bilang aduh dan ketawa.
seperti ini Reka adegannya.
C : Oke, cici punya giliran toh sekarang?
R : Hooh, kau pu giliran. jangan lama -lama ee
C : *ambil mbokotere dan taroh di lantai*
A : Jang banyak -banyak ee kalo ambel Mbokotere tuh ee..
C : *tidak peduli dan langsung membenturkan kepala di Lantai* DUKK !!
R dan A : Awii... *teruakkaget*
C : *tertawa* Aduuuhh .. *tertawa lagi*
Dan Angel langsung memeluk saya dan menanyakan apa ada yang sakit, dan saya bilang itu tidak apa.
its really fine acctually. yang saya ingat itu tidak ada berdarah atau apa.
tapi setelah itu saya menyadari bahwa dahi saya lebih jenong karna Benturan itu.
Jenongnya seperti hidup dan sampai sekarang tengkorak kepala saya bentukannya ngga jelas.
mungkin karna kebiasan memainkan 'Permainan Kepala'
Haha.
Oh ya,
Permainan Kepala ini juga adalah yang buat saya kangen dengan masa kecil. karna ketika saya SMP.
Mbokotere tidak lagi dijual dipasar. Jajanan Biji-bijian itu diganti dengan yang lebih bonafid sama Bapa.
*Ahhinibohong* jika anda bertanya Mbokotere itu seperti apa bentuknya. saya tidak bisa menjelaskan lebih lanjut karna sudah googling dan tidak mendapatkan gambarnya. tanya namanya dalam bahasa Indonesia ke teman-teman juga tidak membantu. Benar -benar kebodohan yang amat parah.
Ini salah satu foto saya yang paling parah keliatan Jenong akibat permainan itu.
Cerita ini saya bagikan untuk :
#Day2
#30HariCeritaKebodohanMasaKecil
#SalamKepalaBatu
Caramel
Rabu, 01 Januari 2014
Saya Yang Berani :)
Hallow,
saya Christina Mawar. Nama yang bagus kan? Niat dari Mama saya menamai saya dengan nama ini adalah sebagai cerminan Cewek yang Pintar dan Baik, yah memang saya sekarang sudah seperti yang orang tua saya impikan. tapi ada ektra elemen kejutan ketika saya mulai besar. :)
Orang Tua saya kadang bangga akan hal itu, tapi (lagi) kadang mungkin mereka malu.
tapi jika saya melihat ekspressi Mama saya kemarin ketika melihat saya juara di sekolah kayaknya semua itu berbanding terbalik. Mama saya bangga. tentu saja, :)
Judul diatas adalah ' Saya Yang Berani '
Saya adalah orang yang sangat amat sangat berani, mulai dari saya kecil hingga sebesar ini.
tidak tau kenapa, kata Mama. itu turunan dari dia, karna kalau lihat sifat Bapak saya kayaknya tidak. Bapa lebih suka jadi orang di belakang layar dibandingkan jadi orang yang nampak di depannya.
waktu itu saya umur 4Tahun,
Pada tanggal 17 Agustus di kompleks saya sering mengadakan Lomba Agustusan untuk memperingati Kemerdekaan Indonesia. :)
Saya ada di belakang stand Mama saya memakai baju Princess- princessan berwarna Merah Maroon dengan rambut keriting yang mengembang. ciri khas anak kecil dari Timur :)
Saya menikmati Gula -Gula yang bentuknya seperti batang kayu, mengigitnya dan membuat seluruh bibir saya penuh dengan gula -gula. sedang asyiknya saya memakan gula -gula datang MC acara 17'an itu dan berbisik pelan di telinga mama saya. barangkali MC'nya ingin membeli Rumpu Rampe atau Daging Anjing masakan mama. pikir saya sebegitu positifnya.
setelah MC itu pergi, Mama saya mengatakan sesuatu kepada saya.
" Ci, You want to go up there?" Mama saya memang menggunakan bahasa inggris kepada saya sejak kecil. dan oleh karena itu saya sedikit mengerti Bahasa Inggris lebih daripada teman-teman seumuran saya di Kompleks *eaaa*
" Where Mom?" Saya masih menjilati gula - gula dengan rakusnya.
" There, in the Spot light! " Mama ngomongnya waktu itu sumpah alay banget. tangannya dibuat kayak Spongebob menjelaskan pada Squidward tentang Imajinasii.. *haha
Tentu saja dengan penjelasan sekeren itu saya mengangguk cepat. Lampu disko dan terangnya Panggung 17'an itu sangat menyenangkan di mata kecil saya. Mama mengambil tisu yang dibasahkan dengan Air Aqua gelas dan membersihkan sisa gula-gula di mulut saya.
saya senang tentu saja. saya akan naik disana, di panggung yang bercahaya, seperti memanggil -manggil saya untuk menampilkan sesuatu yang enerjik Haha, saya membayangkannya sambil tertawa.
setelah menunggu sekian lama, sekitar sepuluh menit karna dipanggung tersebut ada beberapa anak kecil juga yang bernyanyi ' Balonku ada Lima' atau sekedar diam, dan yang lebih tragis lagi mereka menangis di Panggung. sampai sekarang saya sangat membenci orang-orang yang mengotori Panggung dengan air mata. menurut saya itu bukan sesuatu yang menghibur. di kepala saya sudah banyak sekali lagu -lagu yang akan saya nyanyikan. The Rolling Stones, Michael Jackson, atau playlist mama yang penuh dengan lagu Chrisye.
sumpah memalukan memang, anak kecil lagunya malah yang aneh dan sok tua begitu kan tidak banget! haha.
tiba waktunya MC itu memanggil nama saya.
tentu saya tidak mau semuanya terlihat biasa-biasa saja.
saya berjalan dari stand jualan punya mama dengan lengak lengok bak Model.
haha, dari situ saya tau kalau semua orang sekarang matanya memandang ke arah saya.
sampai di Panggung, MC'nya memeluk saya dan menciumi pipi saya. entah siapa MC'nya saya lupa.
dia bertanya beberapa pertanyaan umum yang saya selalu dengar di acara Arena 123 !
MC : Ade nama sapa?
Saya : My name is Cici. Cici Paramida Rosady Bunga Mawar Berduri Tajam :) *bangga*
MC : *Spechless*
(smpah yang saya ingat MC'nya cuma diam karna saya memperkenalkan diri menggunakan Bahasa Inggris dan itu sangat lucu)
MC : Mau nyanyi lagu apa?
Saya : I Want to sing ' Pepito Mi Corazon'
*MCnya tertawa.entah karena apa tapi setelah sya besar saya menyadari itu adalah hal gila,
MC : Jadi adek mo nyanyi lagu Pepito Mi Xorason?
Saya : Salah kaka, itu Pepito Mi Corazon.
MC : Oke. kaka salah, na ade nyanyi su lagunya ...
MC mundur dan membiarkan saya bernyanyi, dalam hati saya begitu pede. Lagu Pepito sendiri itu saya dengar tiap hari dinyanyikan oleh Mama dan CD yang berdendang dengan ada lirik di bawahnya.
saya tau cengkok dan nada tingginya kenapa saya harus malu? biarkan saja orang mau bilang apa. Nyanyi terus Cici Mawaaaaaaaaaaaaaaar.. :)
Lirik demi lirik saya nyanyikan dengan baik *menurutsaya
MC mendatangi saya dan memeluk saya serta melemparkan beberapa pertanyaan lagi.
MC : Ade Cici Mawar belajar dari sapa?
Saya : Mama. *lirik Mama di Stand Jualan yang senyum bangga (baca : dipaksain bangga)
MC : Itu lagu bahasa apa e sebenarnya?
Saya : Brazil !!! * saya sungguh pede menyebutkan namanya padahal sampai sekarang saya tidak tau lagu itu asalnya darimana.
MC : oh BRAZIL... * percaya pada saya MC itu seperti menahan tawa
Saya : Kaka ti tau Brazil ? itu dekat Peru. kata Mama, perempuan disana cantik- cantik, nanti saya kalau saya besar. kaka mo ikut?
itu kaka MC tidak tahan lagi ketawa, dia pergi ke ujung Panggung dan ketawa terus seka air mata. saya yang tidak tau apa2 sejak itu sering dipanggil dan saya jadi terkenal dan sering diminta nyanyikan lagu Pepito Mi Corazon sampai saya kelas 3 SD. kalau tidak salah.
gara -gara Hal Besar itu, saya mendapat masalah besar sampai sekarang.
tidak punya pacar yang bisa dipamerin ke orang- orang karna pacarnya pasti dibilang pacaran sama orang Brazil.
kasian si Rifon. :'(
Dan saya dapat link videonya di youtube. lucu banget kalau diingat -ingat lagi.
ini videonya kalau dari kecil.
Pepito Mi Corazon
cerita ini saya bagikan untuk
#30HariCeritaKebodohanMasaKecil
#SalamPenuhKebodohan
Caramel
saya Christina Mawar. Nama yang bagus kan? Niat dari Mama saya menamai saya dengan nama ini adalah sebagai cerminan Cewek yang Pintar dan Baik, yah memang saya sekarang sudah seperti yang orang tua saya impikan. tapi ada ektra elemen kejutan ketika saya mulai besar. :)
Orang Tua saya kadang bangga akan hal itu, tapi (lagi) kadang mungkin mereka malu.
tapi jika saya melihat ekspressi Mama saya kemarin ketika melihat saya juara di sekolah kayaknya semua itu berbanding terbalik. Mama saya bangga. tentu saja, :)
Judul diatas adalah ' Saya Yang Berani '
Saya adalah orang yang sangat amat sangat berani, mulai dari saya kecil hingga sebesar ini.
tidak tau kenapa, kata Mama. itu turunan dari dia, karna kalau lihat sifat Bapak saya kayaknya tidak. Bapa lebih suka jadi orang di belakang layar dibandingkan jadi orang yang nampak di depannya.
waktu itu saya umur 4Tahun,
Pada tanggal 17 Agustus di kompleks saya sering mengadakan Lomba Agustusan untuk memperingati Kemerdekaan Indonesia. :)
Saya ada di belakang stand Mama saya memakai baju Princess- princessan berwarna Merah Maroon dengan rambut keriting yang mengembang. ciri khas anak kecil dari Timur :)
Saya menikmati Gula -Gula yang bentuknya seperti batang kayu, mengigitnya dan membuat seluruh bibir saya penuh dengan gula -gula. sedang asyiknya saya memakan gula -gula datang MC acara 17'an itu dan berbisik pelan di telinga mama saya. barangkali MC'nya ingin membeli Rumpu Rampe atau Daging Anjing masakan mama. pikir saya sebegitu positifnya.
setelah MC itu pergi, Mama saya mengatakan sesuatu kepada saya.
" Ci, You want to go up there?" Mama saya memang menggunakan bahasa inggris kepada saya sejak kecil. dan oleh karena itu saya sedikit mengerti Bahasa Inggris lebih daripada teman-teman seumuran saya di Kompleks *eaaa*
" Where Mom?" Saya masih menjilati gula - gula dengan rakusnya.
" There, in the Spot light! " Mama ngomongnya waktu itu sumpah alay banget. tangannya dibuat kayak Spongebob menjelaskan pada Squidward tentang Imajinasii.. *haha
Tentu saja dengan penjelasan sekeren itu saya mengangguk cepat. Lampu disko dan terangnya Panggung 17'an itu sangat menyenangkan di mata kecil saya. Mama mengambil tisu yang dibasahkan dengan Air Aqua gelas dan membersihkan sisa gula-gula di mulut saya.
saya senang tentu saja. saya akan naik disana, di panggung yang bercahaya, seperti memanggil -manggil saya untuk menampilkan sesuatu yang enerjik Haha, saya membayangkannya sambil tertawa.
setelah menunggu sekian lama, sekitar sepuluh menit karna dipanggung tersebut ada beberapa anak kecil juga yang bernyanyi ' Balonku ada Lima' atau sekedar diam, dan yang lebih tragis lagi mereka menangis di Panggung. sampai sekarang saya sangat membenci orang-orang yang mengotori Panggung dengan air mata. menurut saya itu bukan sesuatu yang menghibur. di kepala saya sudah banyak sekali lagu -lagu yang akan saya nyanyikan. The Rolling Stones, Michael Jackson, atau playlist mama yang penuh dengan lagu Chrisye.
sumpah memalukan memang, anak kecil lagunya malah yang aneh dan sok tua begitu kan tidak banget! haha.
tiba waktunya MC itu memanggil nama saya.
tentu saya tidak mau semuanya terlihat biasa-biasa saja.
saya berjalan dari stand jualan punya mama dengan lengak lengok bak Model.
haha, dari situ saya tau kalau semua orang sekarang matanya memandang ke arah saya.
sampai di Panggung, MC'nya memeluk saya dan menciumi pipi saya. entah siapa MC'nya saya lupa.
dia bertanya beberapa pertanyaan umum yang saya selalu dengar di acara Arena 123 !
MC : Ade nama sapa?
Saya : My name is Cici. Cici Paramida Rosady Bunga Mawar Berduri Tajam :) *bangga*
MC : *Spechless*
(smpah yang saya ingat MC'nya cuma diam karna saya memperkenalkan diri menggunakan Bahasa Inggris dan itu sangat lucu)
MC : Mau nyanyi lagu apa?
Saya : I Want to sing ' Pepito Mi Corazon'
*MCnya tertawa.entah karena apa tapi setelah sya besar saya menyadari itu adalah hal gila,
MC : Jadi adek mo nyanyi lagu Pepito Mi Xorason?
Saya : Salah kaka, itu Pepito Mi Corazon.
MC : Oke. kaka salah, na ade nyanyi su lagunya ...
MC mundur dan membiarkan saya bernyanyi, dalam hati saya begitu pede. Lagu Pepito sendiri itu saya dengar tiap hari dinyanyikan oleh Mama dan CD yang berdendang dengan ada lirik di bawahnya.
saya tau cengkok dan nada tingginya kenapa saya harus malu? biarkan saja orang mau bilang apa. Nyanyi terus Cici Mawaaaaaaaaaaaaaaar.. :)
Lirik demi lirik saya nyanyikan dengan baik *menurutsaya
MC mendatangi saya dan memeluk saya serta melemparkan beberapa pertanyaan lagi.
MC : Ade Cici Mawar belajar dari sapa?
Saya : Mama. *lirik Mama di Stand Jualan yang senyum bangga (baca : dipaksain bangga)
MC : Itu lagu bahasa apa e sebenarnya?
Saya : Brazil !!! * saya sungguh pede menyebutkan namanya padahal sampai sekarang saya tidak tau lagu itu asalnya darimana.
MC : oh BRAZIL... * percaya pada saya MC itu seperti menahan tawa
Saya : Kaka ti tau Brazil ? itu dekat Peru. kata Mama, perempuan disana cantik- cantik, nanti saya kalau saya besar. kaka mo ikut?
itu kaka MC tidak tahan lagi ketawa, dia pergi ke ujung Panggung dan ketawa terus seka air mata. saya yang tidak tau apa2 sejak itu sering dipanggil dan saya jadi terkenal dan sering diminta nyanyikan lagu Pepito Mi Corazon sampai saya kelas 3 SD. kalau tidak salah.
gara -gara Hal Besar itu, saya mendapat masalah besar sampai sekarang.
tidak punya pacar yang bisa dipamerin ke orang- orang karna pacarnya pasti dibilang pacaran sama orang Brazil.
kasian si Rifon. :'(
Dan saya dapat link videonya di youtube. lucu banget kalau diingat -ingat lagi.
ini videonya kalau dari kecil.
Pepito Mi Corazon
cerita ini saya bagikan untuk
#30HariCeritaKebodohanMasaKecil
#SalamPenuhKebodohan
Caramel
Langganan:
Postingan (Atom)